Blogger news

Pages

Senin, 27 Januari 2014

Bergembira Atas Rahmat-Nya




Bulan Rabiul Awwal kita banyak menyaksikan di belahan dunia Islam, kaum muslimin memperingati Maulid, kelahiran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dengan cara yang mungkin beraneka ragam. Tetapi tetap pada satu tujuan, yaitu memperingati kelahiran Kanjeng Nabi mereka dan menunjukkan rasa suka-cita dan bergembira dengan kelahiran Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam. Tak terkecuali di negara kita Indonesia, di kota maupun pelosok desa, sebagian masyarakat begitu antusias mengadakan peringatan tersebut.

Mengenang kelahiran Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan bagian dari wujud rasa syukur, gembira, dan cinta. Sejarah telah mencatat bagaimana perjuangan pengorbanan Beliau demi kita umatnya agar selamat dunia akhirat, selamat di kehidupan yang abadi, yaitu kehidupan setelah kematian. Di akhir hayat, Beliau masih selalu memohonkan ampun dan keselamatan umatnya. Dan kelak di Padang Mahsyar, Beliau menebar syafaat menaungi umatnya.
Gembira dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah suatu keharusan bagi insan yang mengaku muslim. Allah subhanahu wata’ala berfirman, Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. (QS. Yunus: 58). Jadi jelas diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala kepada kita untuk bergembira dengan rahmat-Nya. Sedangkan telah kita ketahui bahwa Baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan rahmat yang terbesar, sebagaimana tersebut dalam Al-Quran, “Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya’: 107).
Adapun jika cara bergembira peringatan Maulid mengandung hal-hal yang disertai sesuatu yang dilarang syara’, seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan, dilakukannya perbuatan-perbuatan yang terlarang, dan banyaknya pemborosan serta perbuatan-perbuatan lain yang melanggar syariat, jelas tak diragukan lagi bahwa itu diharamkan. Tetapi keharamannya itu bukan pada peringatan Maulidnya itu sendiri, melainkan pada hal-hal yang terlarang tersebut.
Wujud bergembira dan mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah dengan menghidup-hidupkan sunnahnya dalam menjalani kehidupan ini. Selalu bershalawat, memberikan pujian yang pantas dan terindah untuk Beliau. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung karena memperoleh rahmat Allah subhanahu wata’ala dengan bergembira dan mencintai baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar