Blogger news

Pages

Minggu, 12 Mei 2013

Cara Alam Menghibur Kita


Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa membawa payung.
Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan, justru panas
dan terik datang membakar hari. Sebalkah Anda….?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah
tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan
tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah.
Sebalkah Anda…?
Ketika kita nunggu angkot dan tergesa-gesa angkot yang kita tunggu
tidak muncul-muncul, kalou tidak kita tunggu malang mondar mandir di depan kita, seolaholah
meledek kita. Barang yang amat kita butuhkan kita cari tidak ada, giliran tidak kita
butuhkan muncul didepan kita, pusing banget rasanya…!!! Mengapa keadaan seringkali tak
bersahabat ? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah
yang disebut dengan “Ketidakmujuran”..?
Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita
tersenyum, menertawakan diri sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul
dari dan karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan
diri sendiri. Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita
menyambutnya dengan senyum, meski serasa kecut.
Perlu kita sadari bahwa sesungguhnya perasaan yang sering kita hadapi adalah hasil dari
pengelolaan dan kemampuan diri dalam merespon rangsangan. Tapi perlu kita tanamkan
sebuah kayakinan bahwa ” Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya………” Qs. Al Baqoroh 286. Seorang mukmin selain mempunyai
pemahaman tersebut juga harus bisa mengambil hikmah dari setiap apa yang ia alami
berkeyakinan dengan sepenuh hati bahwa baik buruknya yang kita hadapi adalah ketentuan
Alloh SWT. []

video link 


0 komentar:

Posting Komentar