Akhir-akhir ini kita banyak melihat kejadian
yang menunjukkan kehadiran Alloh dalam kehidupan.Seperti ada lafadl Alloh pada
kulit seekor kambing dan pada sebuah pesantren di Sukabumi ditemukan banyak
katak yang punggungnya berlafadlkan Alloh,demikian juga ditemukan ular sanca
yang sisiknya menyerupai lafadl Alloh.Bahkan disetiap bencana besar di
Indonesia,Alloh pun menampakkan diriNya, seperti munculnya lafadl Alloh dalam
bentuk api ketika terjadi ledakan pipa Pertamina di jalur Lumpur Porong
Sidoarjo.Demikian juga,lafadl Alloh terukir pada gulungan ombak besar tsunami
di Aceh, tak kalah menariknya, lafadl Alloh pun muncul di asap wedus gembel Merapi.Subhanalloh!!!
Seolah dari kejadian ini semua,Alloh SWT
berpesan pada manusia,bahwa Alloh yang Maha Kasih dan Agung itu ada dalam
kehidupan manusia,dan akan selalu mengawasi setiap langkah dan perbuatan
manusia.
Alkisah,ada sebuah pesantren kecil yang
memiliki santri 200 orang.Pada suatu hari,Kyai Jamil,pengasuh pondok pesantren
tersebut hendak bepergian selama 2 minggu.Untuk itu,beliau akan menunjuk salah
seorang santrinya untuk menjadi badal
(pengganti) sementara. Diantara 200 santri tersebut ada 10 santri yang paling
senior dan sudah lama nyantri,mereka beranggapan dengan senioritasnya,Kyai
Jamil akan menunjuk salah satu diantara mereka.Namun, tak diduga, Sang Kyai
justru menjatuhkan pilihan pada seorang santri muda yang baru seminggu nyantri. Selama 2 minggu ditinggal Sang
Kyai, pesantren tersebut nampak tenang, tapi sesungguhnya yang terjadi tidak
demikian,dikarenakan adanya kecemburuan dan ketidaksenangan beberapa senior
terhadap keputusan Sang Kyai.Sepulang Sang Kyai, 10 santri senior mendatanginya
untuk memprotes keputusan tersebut.Dengan bijak,Sang Kyai menjawab,”Baiklah,besok
pagi kalian semua berkumpul di aula pesantren.Insya Alloh pertanyaan kalian
akan terjawab”.
Keesokan harinya,di pagi yang cerah,200
santri sudah berkumpul di aula pesantren.Dengan penuh kemantapan hati,Kyai
memasuki aula dengan membawa 200 ekor itik,kemudian kyai tersebut berkata pada
santri-santrinya,”Wahai anak-anakku,silakan kalian mengambil masing-masing 1
itik.Kemudian kalian berpencar dan mencari tempat untuk menyimpan itik
tersebut.Carilah tempat yang tidak diketahui oleh siapapun”. Maka serentak
mereka berpencar mencari tempat persembunyian untuk itiknya masing-masing.Tapi,
apa semuanya mengambil itik dan berpencar?,ternyata tidak semuanya, ada seorang
santri yang tetap berdiri pada tempatnya semula dan tidak bergerak
sedikitpun.Melihat hal tersebut,Sang Kyai memanggil kembali santri-santrinya
yang lain,dan Sang Kyai bertanya kepada santri yang tidak ikut berpencar,”Wahai
anakku,kenapa kamu tidak ikut mengambil itik dan berpencar?”.Santri itu menjawab,”Saya
bingung Kyai,tadi Kyai meminta kami untuk menyembunyikan itik tersebut hingga
tidak ada siapapun yang tahu.Kira-kira didunia ini, tempat mana yang amat
tersembunyi hingga Alloh SWT tidak mengetahuinya?”.Maka tercenganglah para
santri yang lain termasuk seniornya dengan ucapan santri muda tersebut.Dengan
senyum kegembiraan,Sang Kyai berkata,”Wahai anak-anakku,itulah jawaban saya
pada pertanyaan kalian,kenapa saya memilih santri muda ini untuk menjadi badal saya.”
Dari kisah diatas,menunjukkan pada kita
semua bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, Alloh pasti
mengetahuinya,bahkan yang tersembunyi dalam dada kitapun Alloh tahu.”Dan Tuhanmu mengetahui apa yang
disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan”(QS.Al
Qashash 69) .
Bahkan didalam fikrah kejahilian, Alloh pun
ditempatkan sebagai Tuhan Sang Pencipta.Dan mereka,kaum jahiliah mengakui bahwa
Sang Pencipta adalah Alloh.Ketika seorang jahiliah bernama Hashin al Mundzir
berdebat dengan Rasululloh SAW, Rasul sempat bertanya padanya,”Berapa tuhan yang anda sembah?.”,ia
menjawab,”7 tuhan, 6 dibumi dan 1 dilangit.”,Rasul bertanya,”Jika hartamu
hilang, siapa (tuhan yang mana) yang kamu mintai pertolongan?.”,ia
menjawab,”Kepada tuhan yang dilangit !.”,…Rasulullah bertanya kembali.”Yang
mengabulkan do’a kamu,yang dilangit atau tuhan-tuhan yang dibumi?.”, Hashin
menjawab ,”Yang mengabulkan cuma satu (tuhan yang dilangit) .”,maka Rasulullah
bersabda,”(Kalau) yang mengabulkan tuhan yang satu (yang dilangit),mengapa
ucapan syukurnya kepada semua tuhan?,apakah kamu khawatir tuhan-tuhan itu
mengalahkan tuhan yang dilangit?”,Hashin menjawab,”Tidak! Mereka tidak mampu
(mengalahkan)tuhan yang satu!”,maka rasulullah bersabda,”Ya Hashin,(kalau
begitu) masuklah pada agama Islam!”.
Hadis diatas mengungkapkan suatu fakta bahwa
orang-orang kafir pada zaman nabi sekalipun mereka memiliki banyak tuhan,namun
bagi mereka hanya Alloh yang berkuasa menciptakan semuanya.Maha Benar Alloh SWT
dengan firmanNya yang artinya,”Dan
sesungghunya jika kamu tanyakan pada mereka,’Siapakah yang menciptakan langit
dan bumi?’,tentu mereka akan menjawab,’Alloh !’,katakanlah,’Segala puji bagi
Alloh’,tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.”(QS.Luqman 25).
Maka bagaimana mungkin,Alloh SWT bisa hilang
dihati manusia?.Lihatlah iblis,makhluk yang paling sesat dialam semesta masih
mengakui Alloh sebagai penciptanya.”…menjawab
iblis,’saya lebih baik daripadanya,Engkau ciptakan aku dari api sedangkan ia
Engkau ciptakan dari tanah.”(QS.Al A’raf 12).Apakah manusia lebih rendah dari
iblis, hingga bisa melenyapkan Alloh SWT dari hatinya?.Ini adalah suatu hal
yang mustahil terjadi,secara fitri,manusia tidak akan bisa melenyapkan Alloh
dihatinya.Dia akan selalu menyebutNya baik sengaja ataupun tidak,baik
mengetahuiNya ataupun belum mengetahuiNya.
Jangankan melenyapkan Alloh SWT dihati
manusia, menghapus huruf-huruf pada lafadl Alloh Yang Agung,makna Alloh masih
tetap ada.Bacalah lafadl ( ) Alloh
dengan menghapus huruf awalnya,pasti akan berbunyi ( )
lillah dalam arti untuk Alloh.Karena memang sholat ,ibadah,hidup dan
mati kita lillah ,untuk Alloh.kemudian hapus huruf awal dari lafadl lillah. Itu
akan terbaca ( ) lahu ,dalam arti milikNya, dan memang
benar semua yang kita miliki termasuk diri kita sendiri adalah milikNya.Selanjutnya
hapus lagi huruf awal dari lahu, akan terdengar ucapan ‘Hu’ yang berarti Dia
(Alloh SWT).Dan bila inipun dipersingkat maka terdengar kalimat ‘ah’,yang bisa
berarti keluhan,yaitu keluhan kepada Alloh SWT akan segala urusan manusia.Subhanallah !!
Maha Suci Alloh yang memiliki nama-nama yang
indah, yang salah satu namaNya, yaitu Alloh, tidak pernah hilang dari hati
manusia. Itulah kenapa ulama banyak menyenandungkan dzikir dengan kalimat “Ma fii qolbi illalloh”, tidak ada apapun
di hati (ini),kecuali Alloh yang Maha Pengasih lagi Penyayang, dimana kasih dan
sayangNya mampu menutupi dosa-dosa yang dilakukan hambaNya.
Wallahu
a’lam
Ya Alloh jadikan kami
termasuk Al Kayyis
0 komentar:
Posting Komentar