Blogger news

Pages

Sabtu, 12 Oktober 2013

Biografi : As-Sayyid Alawi al-Maliki: "Sang Perhiasan Masjidil Haram"



“Kesenanganku adalah dalam menyampaikan pelajaran. Andaikan saja malaikat maut hendak mencabut ruhku, niscaya aku mengatakan: ‘Tunggu sampai aku menyampaikan pelajaran pada malam ini!’”
~ As-Sayyid Alawi al-Maliki

Berkah Do’a Habib Ahmad bin Hasan
Ada sebuah kisah yang sangat dikenal dan banyak disebut dalam majlis-majlis orang khusus penduduk Makkah dan Hadhramaut. Dikisahkan oleh Syekh Umar Bah Juned kepada Habib Ali bin Husen al-Atthas:
Saya berteman dekat dengan Sayyid Abbas al-Maliki. Pada tahun 1325 H pada musim haji kami berdua berkesempatan bertemu dengan Habib Ahmad bin Hasan dari Yaman. Kepada Habib Ahmad saya mengatakan: “Wahai Habib Ahmad, ini adalah karib saya Sayyid Abbas al-Maliki, seorang alim mulia. Ia mempunyai hajat memohon do’a darimu semoga Allah mengkaruniakan seorang putera yang alim!” Seketika itu pula Habib Ahmad berkata dengan suara keras sehingga mengagetkan banyak orang di sekitarnya: “Allah akan memberinya seorang putera bernama Alawi. Thariqahnya alawiyyah hadhramiyyah“ dan selanjutnya Habib Ahmad membacakan al-fatihah dengan niat ini seraya ber-wasilah keagungan sebaik-baik makhluk (Rasulullah r).
Tiga tahun kemudian do’a dan statement Habib Ahmad yang dalam tradisi ulama sufi disebut dengan Kassyaf tersebut menjadi kenyataan.

Rabu, 09 Oktober 2013

Ber-Qurban ala Habil atau Qabil?



Ibadah Qurban adalah suatu rangkaian ibadah yang memerlukan penjagaan hati dan penataan hati yang teramat kuat, dikarenakan ia jauh berbeda dengan ibadah puasa. Jika ibadah puasa tak bisa kita tampakkan, sehingga hanya Allah subhanahu wata’ala dan kita yang yang tahu sebenarnya kualitas ibadah puasa kita, sedangkan ibadah Qurban nampak dan bisa diketahui banyak orang. Hal ini membuka peluang besar niat ikhlas kita terganggu oleh virus penyakit hati yang bisa mengotorinya.
Ibadah Qurban memiliki keterkaitan ganda, yaitu vertikal berhubungan langsung dengan Allah subhanahu wata’ala sebagai bentuk ketaqwaan pada-Nya. Keterkaitan horisontal dikarenakan ada unsur hubungan dengan manusia terkait penerima manfaat dari hewan qurban itu sendiri. Selain itu, ibadah Qurban memadukan unsur materi dan non materi. Materi dikarenakan kita harus mengeluarkan harta untuk hewan qurban atau merelakan hewan qurban kesukaan kita untuk diqurbankan. Sedangkan non materi adalah ujian hati ini terkait sebab apa kita berqurban. Oleh karena itu dibutuhkan perpaduan antara materi (hewan Qurban) yang kita keluarkan dengan niat dalam hati kita.
Ibadah qurban memiliki sejarah yang begitu panjang.
Allah subhanahu wata’ala telah memerintahkan ibadah qurban kepada umat manusia sejak zaman nabi Adam ‘alaihissalam.

Selasa, 01 Oktober 2013

PEMUDA “TAMPAN” TAKKAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN



Tak terasa perjalanan hidup kita di dunia ini telah berjalan lama dengan berbagai macam cerita dan kesan yang mendalam. Bagi kita yang sudah tua tentu bisa membayangkan kembali bagaimana imut dan lucunya masa kanak-kanak, manisnya masa remaja kita dulu. Bagi kita yang masih remaja tentu masih terbayang segar dalam ingatan masa kanak-kanak kita dan bayangan akan masa tua kita sudah mulai tersketsa berjudul cita-cita. Dari sekian waktu perjalanan hidup kita tentu ada masa di mana kita dalam kondisi yang luar biasa, baik fisik maupun psikis. Kebanyakan orang menyebutnya masa “Pemuda”, masa antara anak–anak ke dewasa.
Ada pengibaratan menggunakan filosofi jari tangan untuk menggambarkan perjalanan hidup ini. Kita memiliki 5 jari di tiap tangan, di mana kelimanya memiliki filosofi yang berbeda, yaitu:

SYAIKHINA KH. ABDULLAH FAQIH: KYAI “POROS LANGIT” DARI LANGITAN YANG PENUH TELADAN



Umat Islam kehilangan lagi tokoh ulama terbaiknya. Syaikhina KH. Abdullah Faqih (sering dipanggil Kyai Faqih), pengasuh pondok pesantren Langitan, Tuban, Jawa Timur. Beliau telah wafat mendahului kita, Rabu, 29 Februari 2012 usai shalat maghrib sekitar pukul 18.30 WIB. Keluarga tidak menyangka akan secepat itu, karena sehari sebelumnya Kyai Faqih berkunjung ke rumah putra-putra dan mengumpulkan sanak kerabat dengan memberi hadiah yang tidak kecil kepada semua putra, cucu, dan abdi ndalem. Beliau juga mengutarakan telah benar-benar sehat dan ingin segera berziarah kepada Rosululloh Muhammad SAW., sosok mulia yang pernah mendatangi beliau.
                Bumi berduka karena perginya ulama penuh kharisma ini, meninggalkan jutaan umat. Beliau dimakamkan pada Kamis, 1 Maret 2012, sekira pukul 12.30 WIB, di antara pusara para pendahulu pengasuh pesantren Langitan. Semenjak malam hingga siang hari puluhan ribu ulama, umara, dan masyarakat berbondong-bondong menyampaikan salam perpisahan tokoh spiritual bangsa menuju peristirahatan terakhir.